Beliau dilahirkan di Thabrani distrik Thusi Khurasan pada tahun 450 H (1058 M) dan wafat di daerah asalnya pada tahun 505 H (1111 M). Al-Ghazali dikenal sebagai Cendikiawan Muslim, praktisi pendidikan di dunia Muslim, dan juga seorang Sufi. Karya yang dihasilkan oleh Al-Ghazali hampir sekitar 400 judul buku meliputi Teologi, Fikih, logika, Filsafat, Tasawuf, Tafsir, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Ihya Ulumiddin adalah adi karya Sang Imam, sebuah kitab tentang syariat dan tasawuf. Lewat kitab ini Sang Imam "mendamaikan syariat dengan tasawuf". Di pengantar Ihya Ulumiddin Sang Imam seperti sedang mengajak dialog dengan orang-orang sejamannya karena kekacaubalauan mereka dalam memahami kebenaran Agama. Di masa itu Umat Islam secara materi berada dalam puncak kejayaan tetapi sekaligus juga dibutakan oleh silaunya kilauan dunia. Pengetahuan Umat tentang Agama menjadi simpang-siur karena dibingungkan oleh banyaknya aliran-aliran filsafat, agama, dan logika yang akhirnya menumbuhkan banyak perdebatan dan perselisihan di kalangan Umat. Di sinilah Sang Imam berperan sebagai pembela kebenaran Islam dan berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai Islam yang murni seperti di masa-masa Islam awal.
Warisan yang ditinggalkan oleh Sang Imam kepada Umat Muslim mempunyai kesan yang mendalam dan abadi, dimana karya-karya Beliau menjadi rujukan Umat terutama di kalangan Sunni. Hal ini bisa dilihat seperti contohnya pesantern-pesantren di Indonesia, Buah karya Beliau seperti Bidayatul Hidayah (Permulaan Hidayah) dan Ihya Ulumiddin (Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama) dipelajari secara komprehensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar