Cinta, sebuah kata dengan definisi yang seakan tak bertepi. Berjuta kalimat seakan tak pernah cukup untuk mengurai maknanya. Pujangga dari berbagai Bangsa dan jaman tak pernah kehabisan inspirasi untuk menggoreskan pena dan menuangkan tinta di lembaran-lembaran yang terjilid di "Kitab Cinta" milik umat manusia sepanjang masa. Karena cinta, Negeri Alengka yang megah menjadi puing berserak kala Rama dan bala tentaranya menyerbu Negeri Para Raksasa itu untuk merebut kembali Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Dibalik Pegunungan Hindukush, melintasi gurun panasnya Bangsa Arab, di Laut Aegea berlayar ribuan kapal berisi seluruh Pejuang Bangsa Yunani dengan hasrat meluluhlantakkan Benteng Troya dan energi yang menggerakkannya tak lain karena kecantikan sang putri "Helen of Troy". Cinta pula yang membuat Majnun & Laila melegenda dari Negeri 1001 Malam Bagdad. Cinta yang menjadi ruh dalam untaian syair-syair Masnawi "Sang Sufi" Jalaluddin Rumi. Romeo & Juliet yang berakhir tragis dalam drama cintanya Shakespeare. Tak terhitung karya sastra dan jutaan lagu bertema cinta yang dapat kita nikmati. Puisi & Prosa karya Kahlil Gibran sampai lagu dangdut "Cinta yang direkayasa" senandungnya Camelia Malik.
"Umatku, umatku, umatku"; Kalimat yang terucap oleh Muhammad SAW sesaat sebelum ajalnya menjemput. Betapa besarnya rasa cinta kepada umatnya hingga sampai saat akhir kehidupanpun "Sang Manusia Terpilih" masih sangat merisaukan keselamatan umatnya. Aku yang kerdil dan fakir, yang miskin pengetahuan akan arti cinta, hanya bisa menghaturkan Sholawat dan Salam untukmu Yaa Rasul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar